Pemuda Pancasila Lombok Tengah Angkat Bicara Terkait BPNT

    Pemuda Pancasila Lombok Tengah Angkat Bicara Terkait BPNT
    Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Lombok Tengah Syamsul Qomar,

    Lombok Tengah NTB  - Program Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT yang di Salurkan Ke Warga yang ada Di Wilayah Kabupaten Lombok Tengah Menuai Polemik, Pasalnya Barang yang di terima di duga tidak sesuai dengan nilai uang yang di terima oleh warga. 

    Selain itu, terhadap aturan yang berlaku saat ini bahwa warga berhak menerima uang tunai malah tidak di realisasikan oleh oknum petugas di lapangan dan di duga menjadi ajang mencari keuntungan pribadi bagi oknum tersebut. 

    Atas kejadian ini, Syamsul Qomar, Ketua Pemuda Pancasila Lombok Tengah Angkat Bicara, Menurutnya adanya fenomena perubahan bantuan dari uang cash 600 ribu menjadi beras dan telur adalah meresahkan masyarakat. 

    “ sudah banyak sekali kita saksikan rakyat seolah olah di bodohin oleh oknum petugas uang mereka di ganti telur dan beras, ” Ungkapnya 

    Untuk itu, pihaknya mendorong semua pemerintah daerah agar membentuk satgas khusus mengenai bansos tersebut. Dimana satgas akan mendampingi setiap proses pencairan bantuan serta sasaran atau pihak penerima apakah sudah sesuai atau ada kesalahan. 

    Sebab , lanjutnya, jika hal ini benar terjadi berarti ada upaya kejahatan yg di lakukan oknum oknum pihak pemberi bansos karena jumlah yang di dapat warta tidak sesuai jika di bandingkan dengan uang semestinya. 

    “Berapa harga telur dan beras , kalau seperti yang kita lihat hanya 10 kilogram beras 100 ribu dan telur satu trai hanya 50 ribu, ” jelasnya. 

    Padahal di pasaran telur per satu trai kisaran harga Rp 40 ribu paling mahal dan mestinya mereka mendapat sekitar 4-5 trai. 

    Jika pemerintah dalam hal ini dinas sosial masing masing kabupaten/ kota tidak melakuka pengawasan independen dengan satgas khusus maka di khawatirkan praktek ini menjadi pungli dan akan ada perlawanan warga nantinya. 

    “ kalau ini terbukti masuk pungli dan satgas bisa saja merekomendasi ke APH, polisi dan jaksa serta pihak independen lainnya, ” ulas mantan ketua komisi 2 DPRD Loteng ini. 

    Terkait satgas sendiri, Pemuda Pancasila siap menjadi bagian dari satgas tersebut dan akan mengerahkan anggota di masing2 kecamatan untuk

    Ikut mengawasi dan mencatat juga melaporkan temuan mereka di proses pembagian bansos tersebut. 

    Jika kedapatan, MSQ berjanji PP tidak akan pernah kompromi soal dasar dan kemanusiaan ini dan akan langsung membawanya ke jalur hukum . 

    “Jika terbukti dan dataya ada dapat kita langsung bawa ke APH kita berikan efek jera orang sudah susah di buat susah , ” tutupnya.(Adbravo)

    Lombok Tengah
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Gara - Gara Standing Motor Berujung Penganiayaan

    Artikel Berikutnya

    Ketua PSI Lombok Tengah Sorot Kasus BLUD...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    LOGIS NTB Laporkan Sekda NTB ke Bawaslu, Diduga Ajak Pejabat Pemprov Pilih Paslon Tertentu
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan

    Ikuti Kami